Haiii semuaaa…^_^. Kali ini kita akan berpetualang bersama Sinbad clay sailor yahh hihihi…. Miniatur kapal clay ini mestinya udah kubuat beberapa tahun yang lalu, tapi masih rangka bodynya aja dan belum di detilkan *jujur karena malassss wwkwkkwk ;p*. Dulu kapal ini kubuat untuk hubby, karena aku ingin mencoba membuat sesuatu untuknya. Tapi, karena bentuknya emang rumit, jadinya terbengkalai deh, cuma selesai seperempat bagian ajah hahaha… Nah, berhubung bulan maret ini challenge di group Indonesian Crafter (IC) mengenai apa saja yang terkenal pada suatu negara, aku langsung terpikir akan tema dongeng *hehehe…tema kesukaanku ;p*. Maka setelah menggodok ide2 dongeng yang ingin kubuat, akhirnya kuputuskan untuk membuat tema Sinbad the Sailor, salah satu cerita paling terkenal di dongeng 1001 malam. Ini sangat menantang bagiku, karena aku ingin memanfaatkan rangka kapal lama dan membuatnya lagi dengan desain baru bernuansa timur tengah. Nah setelah semua selesai….cerita siap dimulai hihihi ^_^.

Setting/ nuansanya tentu saja berada di kapal yang berada di tengah laut. Sinbad berkelana bersama teman-teman sailornya. Haiii…ini adalah sang nahkoda yang menyetir kemudi *baju para sailor dibuat nuansa timur tengah, agar kesan arabian-nya bisa terasa*.Tentu saja sang nahkoda ini harus ahli dalam melihat arah yah.. Angin yang berhembus cukup kuat terkadang membuat kapal sulit dikendalikan, jadi sang nahkoda harus mempunyai teknik dan pengalaman yang cukup matang ^_^.

Nah, 2 teman ini adalah yang membantu kapten Sinbad dalam operasional kapal. Mereka harus mempersiapkan ransum yang cukup di kapal, karena sekali berlayar terkadang mereka akan mengarungi laut selama berbulan-bulan. Dan sebagai sailor, tentu saja mereka juga harus mempunyai daya tahan tubuh yang kuat dan sifat tidak mudah putus asa. Apapun bisa terjadi di tengah laut, jadiii…berhati-hati yaa.. Walaupun bersenang-senang tapi tetap waspadaaa… *hmm..kira2 mereka berkelana kemana yah? hihihi*

Wuuuusssshhhhhhhh…..angin mulai berubah menjadi kencang. Hati-hatiii…sepertinya akan ada hujan dan angin kencang yang akan menerjang kapal. Disini sebagai seorang leader, kapten Sinbad harus bisa mengendalikan seluruh teman-teman kru-nya untuk bisa bekerja sama dengan baik, sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dan displin para awak kapal serta keahlian mereka pada bidangnya masing-masing inilah yang akan bisa menyelamatkan kapal dari terjangan badai.

Ahhh…akhirnya setelah beberapa saat, badai mulai berlalu dan kapal mulai bisa berlayar dengan stabil kembali. Itu semua karena sang leader memberi arahan yang tepat, dan para awak kapal dengan disiplin mematuhinya, sehingga semua berjalan dalam kontrol yang tepat ^_^. Layar-layar kapal mulai mengembang dengan indah, tali pengencang udah diikat kuat dan kapal akan berlayar kembali… Petualangan baru siap dihadapi, pengalaman baru siap ditimba. Ready for sailing..?? “Aye..ayee…captainn..” ^_^.

Proses pembuatan karya kali ini cukup lama, memakan waktu hampir 2 minggu hahah.. Paling sulit saat pembuatan Sinbad Clay Sailor ini tentu saja adalah saat pembuatan miniatur kapal claynya. Banyak sekali referensi gambar kapal yang kukumpulkan :p. Tapi yang paling banyak menghabiskan clayyy….adalah saat membuat laut dan ombaknyaaa.. Bisa menghabiskan 1 bungkus clay sendiri hahaha :D, tp lumayan puas deh dengan hasilnya, aku berhasil membentuk ombak dengan teknik baru lagi hihihii *senang…senangg.. ^_^*. Ah yaa…untuk jendela ruang kapal, kubuat bentuk khas dari negeri 1001 malam, yaitu atap kubah melancipnya hihi.. Ini salah satu ciri untuk membedakan kapal sailor ini dengan kapal pirates :p. Sampai jumpa di cerita selanjutnya yahh…

Pesan moral: kerjasama dan leadership diperlukan saat kita menghadapi berbagai macam tantangan dalam sebuah kelompok/ komunitas/organisasi. Jangan mementingkan ego masing-masing karena itu malah akan membawa kekacauan. Setiap orang mempunyai keahliannya masing2 dan bekerja bersama dengan baik akan membuat sebuah tantangan lebih mudah diatasi. So..be cooperate ^_^

 Sinbad Clay Sailor& crew were sailing in the sunny sea

Play with clay, Piet’s Art touch the heart with art